...::||"SELAMAT DATANG" sekarang anda memasuki wilayah KIMIM SAM||::..
Home  |  Kontemplasi  |  Personal Display  |  Aplikasi hp gratis  |  Navigasi gratis  |  Template gratis  | 


Selasa, 15 Januari 2008

Gus Dur - Cuci Darah Pakai Uang Pensiun


Jakarta, gusdur.net
Penguasa Orde Baru, Soeharto, kini kondisinya kritis. Untuk itu, Soeharto dirawat super intensif di RSPP Jakarta, dengan fasilitas yang baik plus penanganan oleh dokter pilihan. Konon, selama sembilan hari dirawat di sana saja, pemerintah telah mengucurkan biaya tak kurang Rp 750 juta.
Fasilitas kesehatan ini, menjadi pro-kontra dan sorotan masyarakat. Ini karena fasilitas yang sama tidak diberikan oleh pemerintah untuk Presiden RI ke-1 Soekarno, maupun Presiden RI ke-4 KH. Abdurrahman Wahid. Belum lagi, soal kehendak pemerintah dan tuntutan beberapa elemen masyarakat untuk memaafkan begitu saja kesalahan Soeharto.
Saat Kongkow Bareng Gus Dur di Radio Utan Kayu Jakarta, Sabtu (12/01/2008) pagi, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjawab beberapa pertanyaan seputar Soeharto dan kesehatannya.
Perkara memaafkan Soeharto, Gus Dur berpikir harus didahului dengan proses hukum. Jika ketahuan bersalah atau tidak bersalah, baru bisa ditentukan dimaafkan atau tidak.
”Belum dibuktikan salahnya koq sudah dimaafkan. Hukum tetap hukum. Kalau kita bisa dan bukti-bukti cukup, siapapun harus dibawa ke pengadilan,” kata Gus Dur.
Dia juga menilai meninggalnya Soeharto tidak akan menimbulkan gejolak politik dan sosial secara signifikan. ”Menurut saya sih tidak. Aman-aman saja. Bangsa kita sudah cukup dewasa. Pak Harto meninggal silahkan saja. Tidak ada masalah. Itu urusan Tuhan, bukan urusan manusia,” kata mantan Ketua Umum PBNU itu.
Seorang pendengar menanyakan perlakuan istimewa kepada Soeharto yang berbeda dengan Bung Karno. Dijawab Gus Dur, ”pertanyaan itu salah, kalau ditujukan kepada saya. Saya juga harus nanya pemerintah. Saya nggak tahu kenapa kok begitu. Jadi saya nggak bisa jawab."
Dia mengungkapkan sudah menjenguk Soeharto pekan lalu bersama istrinya Sinta Nuriyah Wahid. ”Saya bilang, semoga cepat sembuh Pak. Udah, itu saja. Sebab, saya dengan Pak Harto itu sama-sama menggunakan perasaan,” katanya.
Saat ditanya, apakah biaya pengobatan Gus Dur ketika sakit ditanggung negara? Gus Dur mengatakan menggunakan uang pensiunnya sebagai presiden untuk membayar biaya perobatan.
”Itu (uang pensiun, red.) semua saya serahkan pada istri saya. Tapi kelihatannya, itu dipakai untuk pengobatan cuci darah saya. Itu (pengobatannya, red.) di tempat yang istimewa menurut saya (RSCM, red.),” kata Gus Dur.

Tidak ada komentar:

 
Pikiran Rakyat  |  Republika  |  Kompas  |  Media Indonesia  |  Tempo  |  Sindo  |  Galamedia  |  Tribun Jabar  |  Antara News  |  Kabar Indonesia  | 

back to top

Modified by : Akhmad Mikail